Judul :
Diary Si Bocah Tengil #1 (
Diterjemahkan dari Diary of a Wimpy
Kid )
Penulis :
Jeff Kinney
Penerbit :
Penerbit Atria
Tahun terbit :
Juni 2009 - Cetakan II
Jumlah halaman : 218
halaman
Kategori :
Novel Kartun
Saya sebut ini PENDAHULUAN :)
Halooooo...
Setelah sekian lama, akhirnya rindu
dan tergerak juga untuk nulis lagi di blog ini. Adakah yang rindu sama tulisan
saya?
*Krikk..
Baiklah, saya akan mengawali tulisan
terbaru di tahun ini dengan membuat resensi *yaah lagi-lagi resensi* dari novel
kartun berjudul DIARY Si Bocah Tengil
karya Jeff Kinney, penulis yang merangkap sebagai pencipta dan desainer
permainan online asal Washington D. C. yang kini menetap di Massachusetts
*semoga ejaannya ngga salah.
Sebenarnya resensi ini tergolong
resensi yang ketinggalan zaman, bukan? Kenapa? Kalian pernah lihat cover
novel-novel ini ngga sebelumnya?
Diary si Bocah Tengil #1 emang udah bertengger di
toko buku dan taman bacaan sejak saya masih berseragam putih biru sampai saat
ini. Ya, empat atau lima tahun yang lalu. Entah kenapa saya ngga begitu
tertarik untuk membacanya. Sampai akhirnya keadaan berbalik setelah salah satu
teman saya dua bulan yang lalu (semoga kita masih teman ya, d) menyuruh untuk
nonton film yang diadaptasi dari novel ini dengan cara meyakinkan yang seperti
ini..
“Naan!
Harus ditonton! Ceweknya cantik, asli!”
Yah, asal kalian tau, dia memang laki-laki jadi wajar
antusias sama yang namanya cewek cantik. Nah saya kan perempuan. Jadi, apa
menurut kalian saya tertarik? -_-
Tapi saya akhirnya mengiyakan dan
baru menontonnya H-1 UAS bulan Maret lalu. Singkat cerita, saya suka dengan
filmnya karna sangat unik dan saya penasaran sama novelnya. Sampai saat ini,
saya baru membaca seri 1 dan 3 novel komik karya Jeff Kinney ini dan baru
menonton seri 2 dan 3 dari total enam seri yang sudah ada.
GREG HEFFLEY’s JOURNAL
Jurnal, bukan diary. Ya novel komik ini berisi jurnal
milik Greg, tokoh utama yang memiliki sifat egois. Jeff membuat novel ini
seolah Greg benar-benar nyata, menulis jurnal dengan tulisan tangannya yang
khas serta gambar-gambar kartun tentang peristiwa yang dialaminya sehari-hari,
lalu membagikan jurnalnya ini kepada para pembaca.
Dalam novel Diary of a Wimpy Kid yang kesatu ini, tokoh Greg langsung berbagi
alasan mengapa ia tak ingin menyebutnya diary dan mengapa ia setuju dengan
gagasan Mom untuk menulis sebuah jurnal. Greg juga memperkenalkan teman-teman
sekolah dan keluarganya lewat serangkaian kejadian unik. Mulai dari terjebak
bersama segerombolan orang aneh di sekolah menengah pertama, membuat Rumah
Hantu dengan hiu hidup di ruang bawah tanah bersama Rowley, dikerjai Rodrick
(kakak Greg), mengerjai Manny (adik Greg), berpasangan dengan Fregley dalam tim
gulat dan masih banyak lagi.
Sentuhan
Keju
Sentuhan keju adalah topik yang juga
dibicarakan di awal kumpulan cerita Greg, lalu hilang dan menjadi bahan ceritaan
lagi di akhir novel ini. Pada halaman pertama, pembaca disuguhi gambar kartun
seperti ini..
Nah itulah yang menjadi asal muasal
sentuhan keju dibicarakan. Sepertinya Jeff menarik rasa penasaran para pembaca
novel ini lewat gambar pada halaman pertama yang ternyata berhubungan dengan “
Sentuhan Keju “. Gagasan-gagasan unik Jeff terlihat pada bagian ini.
Intinya, novel ini tak kalah menarik
dari filmnya (saya mengatakan ini kerena saya menonton film adaptasinya lebih
dulu). Novel ini bisa jadi tahap awal untuk suka membaca lagi. Jujur saja, saya
jadi malas membaca akhir-akhir ini. Jadi saya mulai dari bacaan yang ringan.
Novel komik ini benar-benar bacaan yang ringan juga menghibur, jauh dari novel
biasa yang rangkaian katanya bisa dikatakan “berat”. 218 halaman tulisan dengan
gambar komik tidak akan membosankan!
Note : Sebaiknya
baca novelnya terlebih dahulu lalu menonton film adaptasinya.
Karna rasanya kurang asik
kalau kita sudah tahu gambar kartun sesederhana
tokoh Greg ternyata
diperankan oleh Zachary Gordon hehe.
Resensi ini untuk teman (semoga kita masih berteman)
paling jahil se-dunia!