Dialog singkat dahoeloe
A : ( Berdiri disampingku sambil mengepalkan tangan lalu
mendekatkan tangannya ke mulut)
B : Mau minum mas ? nanti dulu ya.
A : ( Menepuk pundak-ku sambil membawa sebuah celemek )
B : Apa lagi mas? Pasti pakein celemek deh, bentar lagi ya aku
kerjain tugas dulu.
A : ( Membanting pintu )
B : Marah terus, sabar sedikit ngga bisa ya mas.
...................................................................................................................................
Untuk Kakak laki-laki-ku
Mas Rio
Selamat
malam mas,
Aku senang, kini kau sedang duduk manis disamping-ku sambil tersenyum menatap monitor. Kau tau ? daritadi aku sedang menahan tawa. Ya karena lucu saja mas.. kau duduk tepat di sampingku tapi aku justru menulis sebuah surat untukmu. Surat ini sengaja ku buat untuk menyampaikan sesuatu untuk mas Rio. Walaupun mas Rio ngga bisa bicara tapi aku yakin mas Rio bisa membaca surat ini. Tetap di sampingku ya mas!
Aku senang, kini kau sedang duduk manis disamping-ku sambil tersenyum menatap monitor. Kau tau ? daritadi aku sedang menahan tawa. Ya karena lucu saja mas.. kau duduk tepat di sampingku tapi aku justru menulis sebuah surat untukmu. Surat ini sengaja ku buat untuk menyampaikan sesuatu untuk mas Rio. Walaupun mas Rio ngga bisa bicara tapi aku yakin mas Rio bisa membaca surat ini. Tetap di sampingku ya mas!
MAAF
ya..dulu, aku sering membuat mas Rio marah dan kemarahan itu pasti di
lampiaskan dengan membanting pintu atau sering juga kau memukuli aku. Memang awalnya
aku –lah yang salah, karena aku enggan membantumu membuatkan minum,
mengambilkan makan, memakaikan celemek dan kegiatan lainnya yang tak bisa kau
kerjakan dengan tangan kiri-mu, satu-satunya tangan yang dapat bekerja karena sejak
15 tahun yang lalu tangan kanan-mu tak bisa digerakan. Sayangnya dulu aku yang
masih berseragam merah putih belum mengerti
dan kurang mempedulikan itu. Aku menyesal mas, dulu aku terlalu kejam.
Tolong maafkan adikmu ini ya mas..
TERIMA
KASIH.. karena mas Rio masih memberiku kesempatan untuk menjadi pribadi yang
lebih baik. Aku sekarang sudah 15 tahun mas, banyak cerita yang ku dengar dari mama.
Dan aku semakin mengerti, kau juga pasti tidak ingin menjadi seperti ini. Tapi
itulah engkau, manusia yang selalu sabar untuk kehendak Sang Pencipta. Dari
situlah aku juga belajar arti kesabaran. Selain itu, Mas juga telah membuatku menjadi
semangat untuk belajar lebih giat. Mas Rio juga ingin belajar di sekolah umum
seperti aku kan? Inilah yang membuat aku sangat sedih. Keadaan-lah yang memaksa
mas Rio untuk bersekolah di SLB. Hal itulah yang membuatku belajar. Aku belajar
dan mendapatkan rangking untuk mas Rio. Aku harap mas sekarang tau itu. Sekali
lagi terima kasih mas, sekarang kau tak pernah memukuli aku lagi, aku janji
akan melakukan yang terbaik untuk mas Rio.
Mas
sudah selesai membaca ya? Mas terlihat mengantuk sekarang. Sepertinya mas sudah
menyuruh-ku untuk segera tidur dengan cara memegang erat tanganku. Ya sudah sekian
saja surat dariku. Semoga setelah membaca semua ini, mas Rio mau memaafkan dan menerima
pengakuanku. Cepat Sembuh Mas !!
Salam Sayang,
Adik-mu
Tulisan ini diikutkan pada GIVEAWAY : Aku Sayang Saudaraku yang diselenggarakan oleh Susindra.
wah mas rio memaafkan dirimuh kok dek yang cantik :D
BalasHapusSalam kenal yaa, pertama lho kesini :D
salam untuk mas rionya mbak.. :D
BalasHapussmoga lkas sembuh :D
salam
Mengerti dan memahami, tentulah membutuhkan proses. Dan usia sekolah dasar adalah masa proses itu. Sekarang dek Widyo sudah 15 tahun dan sudah memahami kekurangan serta kelebihan mas Rio. Dan termotivasi untuk jauh lebih baik lagi, demi diri sendiri, mas Rio, dan kedua orang tua.
BalasHapusTetaplah berproses, dek Widyo, karena hidup ini indah dengan segala rasa nano-nanonya. Dan mas Rio, saya yakin dia sangat menyayangimu dan bangga padamu.
Salam hangat untuk dek Widyo dan mas Rio. Semoga kalian berdua selalu dilimpahi kesehatan dan berkah. Amin.
Susindra
waaaaa kinan sedih banget :') semangatin terus mas rionya ya
BalasHapuswaaa mau nangis mba baca ini :')
BalasHapus