CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 15 Februari 2015

Monthly Giveaway: Let's celebrate International Book Giving Day 2015

Halooo temen-temen blogger.
Ayo ikuti event keren dari Kak Oky dalam rangka merayakan 'International Book Giving Day'.
Ada 6 paket buku yang beberapanya bisa kamu dapatkan. di event ini!
So, what r u waiting for guys? Let's check this awesome event !!



Selasa, 16 September 2014

Untuk Sahabat Ter”Jelek”

Hai Jelek
Entah dari kapan panggilan itu diciptakan
Apa sejak 2011 yang lalu?
Bukan, bukan
Itu kali pertama kita bertemu
Kita sama-sama sendiri
Lebih tepatnya aku yang merasa sendiri
Hari itu kelas terasa konyol untukku
Aku duduk di bangku paling depan barisan tengah
Sendiri
Berdiam diri
Berharap seseorang menghampiri
Berharap kalimat “ Mau duduk bareng?”
Lalu
“Ya, aku mau”
Tapi tak seorang pun melakukan itu
Aku tetap diam
Mengasihani diri karna yang lain tak sendiri dan diam
Lalu kamu datang bak pahlawan
Harapanku seperti jungkir balik
Aku yang  menghampiri
Aku yang bertanya
“ Mau duduk bareng? “
Lalu
“Ya”
Dan kita memilih bangku paling depan sejajar dengan meja guru
Terimakasih, Jel
Karna kamu
Kekonyolanku berakhir
Sejak hari itu kita jadi teman
Seiring berjalannya waktu
Teman berubah jadi sahabat
Sahabat
Ya sahabat
Yang selalu ada
Yang ngehibur
Yang ngejailin
Yang bisa ngerti aku
Yang ngga lelah
Yang ngga bosan sama aku
Rindu?
Itu tentu
Semoga kabarmu disana baik-baik aja ya jel
Aku kangen bercanda sama kamu




Selamat ulang tahun sahabat terkeren. Selamat bertambah usia mantan teman sebangku. Selamat delapan belas tahun tempat curhat terbaik. Kamu emang ngangenin, jelek. Aku kangen dijailin, kangen dikelitikin walaupun aku ngga suka itu.
Doanya..
Sehat selalu, semoga bisa jadi sahabat yang lebih baik lagi dan lebih berguna untuk banyak kalangan, makin pinter, makin ganteng eh cantik maksudnya. Mudah-mudahan sukses selalu ngikutin kamu ya jel, dilancarkan dan dimudahkan segalagalanya. Makin kuat dan tangguh sama cobaan-cobaan yang ada.

Jangan lupain aku ya, Jel. Aku ngga ingin dilupain:’

Kapan kita ketemu?


Selasa, 12 Agustus 2014

Resensi Novel: Ada Surga di Rumahmu

 Judul                    : Ada Surga di Rumahmu
Penulis                 : Oka Aurora
Penerbit               : Nourabooks
Tahun terbit         : Juni 2014
Jumlah halaman  : 232 halaman
Kategori               : Novel Islam
ISBN                     : 978-602-1306-37-6

     Sebenarnya kunci dibalik kesuksesan seorang anak adalah peran orang tua. Entah itu ridha, doa, materi, dukungan atau didikan. Setelah tujuh belas tahun lebih hidup di wahana yang sementara (dunia) ini, saya sudah menemukan banyak sekali orang-orang berhasil, dengan membaca biografi atau bahkan bertemu dan mengenalnya langsung. Memang rata-rata selain punya otak dan sikap yang hebat, mereka juga punya orang tua yang “ hebat”.

     Jadi apalah artinya punya kemauan, kerja keras dan otak kalau kita ngga punya orang tua yang hebat. Ya minimal kita punya ridha dan doa dari mereka. Inget kan sama kalimat “Ridha Allah, ridha orang tua” ? Jadi, kalau orang tua sudah ridha, Insya Allah, Allah kan ridha jua J  Tapi bukan berarti kita ngga perlu yang namanya berjuang kalau sudah punya ridha dari orang tua. Allah aja sudah jelas menyatakan lewat satu ayat-Nya: "Dan bahwasanya, seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya". Nah intinya kalau punya kemauan, kita perlu punya usaha yang hebat plus orang tua yang hebat, bukannya ngeyel dan tetap menjalankan misi hebat padahal orang tua ngga ridha *nyentil diri sendiri.

     Sedikit pendahuluan di atas dapat kita temukan dalam novel islami berjudul “Ada Surga di Rumahmu”. Novel yang terinspirasi dari kisah Ustadz Ahmad Al-Habsyi ini menggarisbesarkan hubungan anak dan orangtuanya.



     Ramadhan, anak kedua dari Buya Karim dan Umi Humairra menjadi tokoh utama dalam novel ini. Baginya, Umi dan Abuya serta keenam saudaranya adalah surga untuknya. Sejak kecil ia hidup dalam kesusahan, karena itulah ia ingin menjadi orang berhasil nan sukses agar surganya bisa hidup dalam kebahagiaan dan tidak diinjak-injak orang lagi.

     Perjalanannya untuk bisa menjadi orang yang hebat tidaklah mudah, banyak rintangan yang harus ia lewati, termasuk hinaan dari banyak kalangan. Ia juga harus meneruskan perjuangan dakwah Buya Athar-ulama besar Palembang- untuk membayar jihad yang dilakukan Ayahnya. Bagi yang terlebih dahulu membaca sinopsis yang ada di belakang novel pasti berhasil dibuat penasaran oleh penulis  soal jihad apa yang telah dilakukan oleh Ayah Ramadhan, karena ini adalah satu bagian penting dari novel ini.

fifty-fifty
     Dalam novel ini penulis berhasil menciptakan rasa haru dan menyelipkan pesan pada masing-masing bab. Tapi bagi saya, bab “Fifty-fifty”-lah yang paling mengharukanJ Penulis dengan lihai menciptakan tokoh Ramadhan yang bisa menjadi teladan bagi para pembaca. Ramadhan yang selalu memuliakan orang tuanya, Ramadhan yang tak pernah berhitung untuk Umi dan Abuya-nya.

   

     Pada beberapa bab, penulis mengemas cerita dengan menggabungkan kisah Ramadhan di masa kecil dan saat dewasa, jadi bisa dibilang novel ini menggunakan alur campuran. Mungkin akan sedikit membingungkan pada awalnya. Secara keseluruhan, novel ini benar-benar menginspirasi saya dan mungkin pembaca lainnya untuk lebih menghormati dan mencapai surga yang paling dekat, sangat dekat karena bisa kita temukan di rumah. Surga yang saya panggil mama dan papa.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tak lupa
Terima kasih banyak untuk kado indah ini, Luthfi Khaerul Azhari





     
     

Jumat, 04 Juli 2014

Silabus Menulis Fiksi-NonFiksi

Teruntuk kalian yang suka nulis -terutama yang lagi terserang Writer's blockitis kayak saya ...


Kabar gembira karena Penerbit DIVA PRESS telah merilis buku yang sangat bermanfaat dan bisa kalian dapatkan secara cuma-cuma alias GRATIS! Buku berjudul " Silabus Menulis Fiksi dan Silabus MenulisNonFiksi " ini ditulis oleh EDI AKHILES. Beliau adalah seorang Blogger, Traveler, Owner DIVA Press Group sekaligus Rektor dari .


Ini nih penampakan dari buku yang baru saja saya jelaskan ^^



Berminat untuk memiliki? cek pembagian buku ini disini 

Semoga bermanfaat!

Minggu, 20 April 2014

BOOK REVIEW : DIARY Si Bocah Tengil #3



Judul                           : Diary Si Bocah Tengil #3 ( Usaha
                                    Terakhir )

Penulis                         : Jeff Kinney

Penerbit                       : Penerbit Atria

Tahun terbit                 : Juli 2010 - Cetakan IV

Jumlah halaman           : 218 halaman

Kategori                      : Novel Kartun


      Frank Heffley menginginkan anaknya, Rodrick dan Greg menjadi laki-laki yang tegar. Segala upaya dilakukan oleh Frank untuk mengubah anaknya. Ia memaksa Rodrick untuk ikut les persiapan SAT dan menyuruh Greg bergabung dengan liga sepak bola, Rec League.

            Hanya saja Greg tahu diri ia tidak akan pernah mengubah sikapnya yang tengil dan gampang menyerah. 


“Nah, masalahnya, tak mudah bagiku memikirkan cara untuk memperbaiki diri, karena aku merupakan salah satu dari orang-orang paling baik yang kukenal.”



        Holly Elizabeth Hills salah satu perempuan cantik di sekolah menarik hati Greg. Greg melakukan banyak usaha untuk bisa ada di dekat Holly. Namun permasalahan hati itu hilang saat Holly mengucakan tiga kata yang mengubah segalanya. Greg menyerah dan rela menuruti apa saja kemauan Dad, termasuk rencana Dad untuk mengantarnya ke Spag Union yang menjamin bisa membuat dirinya berubah. Ia sudah pasrah pada hidupnya. Namun akhirnya, keberuntungan berpihak pada Greg.
           
            Jeff Kinney memang pandai membuat cerita yang sederhana plus menghibur pembacanya. Namun, sangat disayangkan karna didalam novel ini masih banyak kata-kata kasar seperti *ungu, **lol dan sebagainya. Padahal Diary of a Wimpy Kid  merupakan buku berseri yang mendominasi pasaran buku anak-anak disana. Ada juga gambar komik dengan adegan yang sama sekali ngga pantas untuk ada di buku anak-anak. Jadi, saya rasa novel komik ini dianjurkan untuk dibaca oleh remaja menuju dewasa, bukan anak-anak.


            Setelah menonton filmnya lalu membaca novelnya, ternyata terdapat cukup banyak perbedaan jalan cerita. Ada beberapa bagian yang ada dalam novel tetapi tidak ada dalam filmnya. Untuk seri yang ketiga ini, saya lebih suka pada novelnya. 


Resensi ini untuk teman (semoga kita masih berteman) paling jahil se-dunia!





BOOK REVIEW : DIARY Si Bocah Tengil



Judul                           : Diary Si Bocah Tengil #1 (
                                    Diterjemahkan dari Diary of a Wimpy
                                     Kid
)
Penulis                         : Jeff Kinney
Penerbit                       : Penerbit Atria
Tahun terbit                  : Juni 2009 - Cetakan II
Jumlah halaman            : 218 halaman
Kategori                      : Novel Kartun

Saya sebut ini PENDAHULUAN :)
Halooooo...
Setelah sekian lama, akhirnya rindu dan tergerak juga untuk nulis lagi di blog ini. Adakah yang rindu sama tulisan saya?

  *Krikk..
 

            Baiklah, saya akan mengawali tulisan terbaru di tahun ini dengan membuat resensi *yaah lagi-lagi resensi* dari novel kartun berjudul DIARY Si Bocah Tengil karya Jeff Kinney, penulis yang merangkap sebagai pencipta dan desainer permainan online asal Washington D. C. yang kini menetap di Massachusetts *semoga ejaannya ngga salah.


            Sebenarnya resensi ini tergolong resensi yang ketinggalan zaman, bukan? Kenapa? Kalian pernah lihat cover novel-novel ini ngga sebelumnya?


           
                Diary si Bocah Tengil #1 emang udah bertengger di toko buku dan taman bacaan sejak saya masih berseragam putih biru sampai saat ini. Ya, empat atau lima tahun yang lalu. Entah kenapa saya ngga begitu tertarik untuk membacanya. Sampai akhirnya keadaan berbalik setelah salah satu teman saya dua bulan yang lalu (semoga kita masih teman ya, d) menyuruh untuk nonton film yang diadaptasi dari novel ini dengan cara meyakinkan yang seperti ini..

            “Naan! Harus ditonton! Ceweknya cantik, asli!”

            Yah, asal kalian tau, dia memang laki-laki jadi wajar antusias sama yang namanya cewek cantik. Nah saya kan perempuan. Jadi, apa menurut kalian saya tertarik? -_-
            Tapi saya akhirnya mengiyakan dan baru menontonnya H-1 UAS bulan Maret lalu. Singkat cerita, saya suka dengan filmnya karna sangat unik dan saya penasaran sama novelnya. Sampai saat ini, saya baru membaca seri 1 dan 3 novel komik karya Jeff Kinney ini dan baru menonton seri 2 dan 3 dari total enam seri yang sudah ada.



            GREG HEFFLEY’s JOURNAL

            Jurnal, bukan diary. Ya novel komik ini berisi jurnal milik Greg, tokoh utama yang memiliki sifat egois. Jeff membuat novel ini seolah Greg benar-benar nyata, menulis jurnal dengan tulisan tangannya yang khas serta gambar-gambar kartun tentang peristiwa yang dialaminya sehari-hari, lalu membagikan jurnalnya ini kepada para pembaca.
            Dalam novel Diary of a Wimpy Kid yang kesatu ini, tokoh Greg langsung berbagi alasan mengapa ia tak ingin menyebutnya diary dan mengapa ia setuju dengan gagasan Mom untuk menulis sebuah jurnal. Greg juga memperkenalkan teman-teman sekolah dan keluarganya lewat serangkaian kejadian unik. Mulai dari terjebak bersama segerombolan orang aneh di sekolah menengah pertama, membuat Rumah Hantu dengan hiu hidup di ruang bawah tanah bersama Rowley, dikerjai Rodrick (kakak Greg), mengerjai Manny (adik Greg), berpasangan dengan Fregley dalam tim gulat dan masih banyak lagi.

           
Sentuhan Keju
            Sentuhan keju adalah topik yang juga dibicarakan di awal kumpulan cerita Greg, lalu hilang dan menjadi bahan ceritaan lagi di akhir novel ini. Pada halaman pertama, pembaca disuguhi gambar kartun seperti ini..


            Nah itulah yang menjadi asal muasal sentuhan keju dibicarakan. Sepertinya Jeff menarik rasa penasaran para pembaca novel ini lewat gambar pada halaman pertama yang ternyata berhubungan dengan “ Sentuhan Keju “. Gagasan-gagasan unik Jeff terlihat pada bagian ini.

            Intinya, novel ini tak kalah menarik dari filmnya (saya mengatakan ini kerena saya menonton film adaptasinya lebih dulu). Novel ini bisa jadi tahap awal untuk suka membaca lagi. Jujur saja, saya jadi malas membaca akhir-akhir ini. Jadi saya mulai dari bacaan yang ringan. Novel komik ini benar-benar bacaan yang ringan juga menghibur, jauh dari novel biasa yang rangkaian katanya bisa dikatakan “berat”. 218 halaman tulisan dengan gambar komik tidak akan membosankan! 



Note : Sebaiknya baca novelnya terlebih dahulu lalu menonton film adaptasinya.
           Karna rasanya kurang asik kalau kita sudah tahu gambar kartun sesederhana
           tokoh Greg ternyata diperankan oleh
Zachary Gordon hehe.

Resensi ini untuk teman (semoga kita masih berteman) paling jahil se-dunia!