CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 20 April 2014

BOOK REVIEW : DIARY Si Bocah Tengil



Judul                           : Diary Si Bocah Tengil #1 (
                                    Diterjemahkan dari Diary of a Wimpy
                                     Kid
)
Penulis                         : Jeff Kinney
Penerbit                       : Penerbit Atria
Tahun terbit                  : Juni 2009 - Cetakan II
Jumlah halaman            : 218 halaman
Kategori                      : Novel Kartun

Saya sebut ini PENDAHULUAN :)
Halooooo...
Setelah sekian lama, akhirnya rindu dan tergerak juga untuk nulis lagi di blog ini. Adakah yang rindu sama tulisan saya?

  *Krikk..
 

            Baiklah, saya akan mengawali tulisan terbaru di tahun ini dengan membuat resensi *yaah lagi-lagi resensi* dari novel kartun berjudul DIARY Si Bocah Tengil karya Jeff Kinney, penulis yang merangkap sebagai pencipta dan desainer permainan online asal Washington D. C. yang kini menetap di Massachusetts *semoga ejaannya ngga salah.


            Sebenarnya resensi ini tergolong resensi yang ketinggalan zaman, bukan? Kenapa? Kalian pernah lihat cover novel-novel ini ngga sebelumnya?


           
                Diary si Bocah Tengil #1 emang udah bertengger di toko buku dan taman bacaan sejak saya masih berseragam putih biru sampai saat ini. Ya, empat atau lima tahun yang lalu. Entah kenapa saya ngga begitu tertarik untuk membacanya. Sampai akhirnya keadaan berbalik setelah salah satu teman saya dua bulan yang lalu (semoga kita masih teman ya, d) menyuruh untuk nonton film yang diadaptasi dari novel ini dengan cara meyakinkan yang seperti ini..

            “Naan! Harus ditonton! Ceweknya cantik, asli!”

            Yah, asal kalian tau, dia memang laki-laki jadi wajar antusias sama yang namanya cewek cantik. Nah saya kan perempuan. Jadi, apa menurut kalian saya tertarik? -_-
            Tapi saya akhirnya mengiyakan dan baru menontonnya H-1 UAS bulan Maret lalu. Singkat cerita, saya suka dengan filmnya karna sangat unik dan saya penasaran sama novelnya. Sampai saat ini, saya baru membaca seri 1 dan 3 novel komik karya Jeff Kinney ini dan baru menonton seri 2 dan 3 dari total enam seri yang sudah ada.



            GREG HEFFLEY’s JOURNAL

            Jurnal, bukan diary. Ya novel komik ini berisi jurnal milik Greg, tokoh utama yang memiliki sifat egois. Jeff membuat novel ini seolah Greg benar-benar nyata, menulis jurnal dengan tulisan tangannya yang khas serta gambar-gambar kartun tentang peristiwa yang dialaminya sehari-hari, lalu membagikan jurnalnya ini kepada para pembaca.
            Dalam novel Diary of a Wimpy Kid yang kesatu ini, tokoh Greg langsung berbagi alasan mengapa ia tak ingin menyebutnya diary dan mengapa ia setuju dengan gagasan Mom untuk menulis sebuah jurnal. Greg juga memperkenalkan teman-teman sekolah dan keluarganya lewat serangkaian kejadian unik. Mulai dari terjebak bersama segerombolan orang aneh di sekolah menengah pertama, membuat Rumah Hantu dengan hiu hidup di ruang bawah tanah bersama Rowley, dikerjai Rodrick (kakak Greg), mengerjai Manny (adik Greg), berpasangan dengan Fregley dalam tim gulat dan masih banyak lagi.

           
Sentuhan Keju
            Sentuhan keju adalah topik yang juga dibicarakan di awal kumpulan cerita Greg, lalu hilang dan menjadi bahan ceritaan lagi di akhir novel ini. Pada halaman pertama, pembaca disuguhi gambar kartun seperti ini..


            Nah itulah yang menjadi asal muasal sentuhan keju dibicarakan. Sepertinya Jeff menarik rasa penasaran para pembaca novel ini lewat gambar pada halaman pertama yang ternyata berhubungan dengan “ Sentuhan Keju “. Gagasan-gagasan unik Jeff terlihat pada bagian ini.

            Intinya, novel ini tak kalah menarik dari filmnya (saya mengatakan ini kerena saya menonton film adaptasinya lebih dulu). Novel ini bisa jadi tahap awal untuk suka membaca lagi. Jujur saja, saya jadi malas membaca akhir-akhir ini. Jadi saya mulai dari bacaan yang ringan. Novel komik ini benar-benar bacaan yang ringan juga menghibur, jauh dari novel biasa yang rangkaian katanya bisa dikatakan “berat”. 218 halaman tulisan dengan gambar komik tidak akan membosankan! 



Note : Sebaiknya baca novelnya terlebih dahulu lalu menonton film adaptasinya.
           Karna rasanya kurang asik kalau kita sudah tahu gambar kartun sesederhana
           tokoh Greg ternyata diperankan oleh
Zachary Gordon hehe.

Resensi ini untuk teman (semoga kita masih berteman) paling jahil se-dunia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar