CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 25 Desember 2012

Book Review: SHERLOCK HOLMES : Penelusuran Benang Merah



Judul                 : SHERLOCK HOLMES : Penelusuran
                            Benang Merah
Penulis              : Sir Arthur Conan Doyle
Penerjemah       : Sendra B. Tanuwidjaja
Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit       : 2012 ( November-cetakan keempat )
Harga               : Rp. 35.000
ISBN               : 978-979-22-9012-7
Jumlah halaman : 216 halaman
Kategori           : Novel Terjemahan 


  Sinopsis...............................................................................................


  Penelusuran Benang Merah merupakan buku pertama dalam seri Sherlock Holmes dan mengisahkan perkenalan Dr. Watson dengan sang detektif. Dr. Watson yang ketika itu belum mengetahui profesi Holmes, pada awalnya dibuat bingung oleh keeksentrikan pria itu serta kemampuannya yang unik. Holmes sangat pandai dalam ilmu deduksi dan mampu menebak keadaan seseorang hanya dalam sekali pandang. Tamu-tamu yang mengunjungi di rumah sewaan mereka di Baker Street, berasal dari berbagai kelas sosial mulai dari bangsawan sampai portir. Holmes mahir bermain bola, tapi lebih sering menggeseknya secara sembarang. Ia bisa tampak sangat bersemangat, namun di lain waktu termenung-menung dengan pandangan kosong seperti orang kecanduan narkotika.

   Dr. Watson baru memahami teman barunya itu ketika ia mengetahui profesi Holmes dan mendapat kesempatan untuk menyaksikan sang detektif bekerja, menelusuri benang merah pembunuhan yang terjadi di jantung kota London

-----------------------------------------------------------------------------------------------------  

 


  Berhubung ini novel detektif, kasus yang ada di dalamnya menggunakan langkah demi langkah yang tidak boleh dilewatkan dan tentunya masuk akal. Novel ini mengajak pembaca untuk berpikir lebih dalam untuk memahami apa yang disampaikan penulis melalui Catatan Harian Dr. John Watson.

  Setelah lulus dan mendapat gelar  dokter umum  dari Universitas London, Dr. Watson mengabdi menjadi asisten ahli bedah yang akhirnya mengantarkan dirinya ke resimen Berkshires yang pada saat itu sedang terjadi perang  Afghanistan kedua dan pertempuran fatal di Maiwand. Kesialan menerpa Watson. Ia tertembak dan berbulan-bulan berada dalam keadaan kritis. Setelah sembilan bulan pulih, ia pergi ke London, bertemu Stamford dan mencari tempat tinggal.

  Stamford-lah yang menemukan Watson dengan Sherlock Holmes. Watson tertarik karena Sherlock Holmes membutuhkan teman untuk berbagi biaya sewa apartemen yang nyaman. Tanpa menghiraukan keanehan Sherlock Holmes yang diceritakan Stamford.

   Benar saja, saat berjabat tangan untuk pertama kalinya, Watson dibuat terkejut oleh Sherlock Holmes yang mengetahui dirinya baru datang dari Afghanistan. Menariknya lagi, saat itu Sherlock baru saja menemukan reagen yang dapat memastikan apakah sebuah noda itu berasal dari darah atau bukan. Watson tertarik dengan kepribadian Sherlock Holmes yang misterius.
      “Objek yang paling tepat dalam studi kemanusiaan adalah manusia itu sendiri “ (hlm.20)

  Holmes mendapat surat dari detektif Tobias Gregson, untuk menyampaikan pendapatnya mengenai kasus penemuan mayat seorang pria yang diduga bernama Enoch J. Drebber. Kasus ini mempertemukan Holmes dengan detektif yang diakui cerdas, Gregson dan Lestrade. Sejak pembahasan kasus dimulai, saya sudah mengira bahwa Sherlock Holmes yang paling cerdas karena memiliki kemampuan pada ilmu deduksi.

  Di tengah cerita, Gregson telah mengaku sudah menemukan pembunuhnya dan menilai Lestrade salah kaprah karena mengincar Stangerson, sekretaris Drebber sebagai pembunuhnya. Tak lama setelah Gregson menyombongkan penemuannya kepada Holmes, Lestrade datang dengan menyerah karena orang yang diincarnya ditemukan tewas di Halliday’s Private Hotel oleh dirinya sendiri.

  Sherlock tiba-tiba membawa koper pertanda akan pergi setelah melihat salah satu dari kedua detektif telah menemukan pembunuhnya. Karena bingung, Watson, Gregson dan Lestrade mengikuti Sherlock yang sudah keluar rumah dan menghampiri kereta kuda yang sudah menunggu. Sherlock meminta sang kusir untuk mengikat kopernya. Dengan siap sang kusir mengulurkan tangan hendak membantu dan terdengar bunyi ceklikan, denting logam dan Holmes tiba-tiba melompat.

“ Tuan-tuan. Perkenalkan.. inilah Mr. Jefferson Hope, pembunuh Enoch Drebber dan Joseph Stangerson!! ”

  Dugaan saya benar, orang yang ditemukan Holmes memang benar pembunuhnya. Hope mengaku membunuh keduanya karena alasan dimasa lalu. Hope akhirnya tewas dengan wajah tersenyum sebelum masuk pengadilan. Apa alasan Hope? Mengapa pembunuh yang kejam tewas tersenyum seolah-olah hidupnya penuh dengan kebaikan? Silahkan menjadi pembaca yang penasaran^^
 
-------------------------------------------------------- 



  Ini merupakan novel detektif pertama yang saya baca, kasus yang ada di dalamnya menggunakan langkah demi langkah yang tidak boleh dilewatkan dan tentunya masuk akal. Novel ini mengajak pembaca untuk berpikir lebih dalam untuk memahami apa yang disampaikan penulis melalui Catatan Harian Dr. John Watson. Sangat menarik dan membuat para pembaca penasaran dengan halaman-halaman selanjutnya.

Book Review: Chairul Tanjung Si Anak Singkong

Judul                 : Chairul Tanjung Si Anak
                            Singkong
Penyusun           : Tjahja Gunawan Diredja
ISBN                 : 978-979-709-650-2
Penerbit             : Penerbit Buku Kompas
Tanggal terbit     : Juni, 2012
Jumlah halaman  : 384 halaman



    Chairul Tanjung Si Anak Singkong adalah buku biografi kedua yang saya baca.Buku yang disusun oleh wartawan harian Kompas, Tjahja Gunawan Diredja ini bukan hanya sekedar buku biografi yang membahas perjalanan hidup seorang CT saja, tetapi juga dapat memotivasi pembaca lewat rangkaian tulisan tentang semangat CT  yang berniat melawat kemiskinan yang harus dialaminya dan akhirnya berhasil mengubah pahitnya kehidupan.

 

" Anak singkong dari salah satu kampung kumuh di Jakarta itu kini menjelma menjadi salah     satu tokoh cukup diperhitungkan di Indonesia. Dia adalah Chairul Tanjung."

   Sebuah kisah tentang seorang anak yang lahir dari keluarga miskin. Sejak kecil CT mendapat    didikan dari neneknya yang digunakan menjadi dasar dan panduan sepanjang hidupnya hingga sekarang. Ibu Halimah menggadaikan kain halusnya demi biaya kuliah pertama anaknya, CT. Setelah mengetahui itu, CT yang merupakan lulusan FKG UI tahun 1987 sempat menjadi juragan fotokopi di kampus tempatnya mengemban ilmu, berjualan alat-alat kedokteran di kampus dan usaha lainnya untuk membayar kuliahnya sendiri. Bukan hanya berperan sebagai mahasiswa  FKG UI saja, ia juga aktif di berbagai kegiatan sosial. 

  Segala usaha yang ia mulai dari usaha paling kecil, sedang, hingga usaha besar membuatnya berhasil menjadi CT yang sekarang. Dari 1.226 orang terkaya di dunia ( 17 diantaranya orang Indonesia ) CT merupakan urutan ke-634 dengan kekayaan pribadi 2 miliar dollar AS. Dalam buku ini dibahas dengan jelas orang-orang yang ada dibelakang CT selama 50 tahun ini. Tentunya kedua orang tua, ayahnya Abdul Gafar Tanjung dan ibunya Ibu Halimah, istri dan kedua anaknya, guru-gurunya sampai teman-temannya yang sekarang tidak sedikit menjadi orang sukses juga. 



                    ..............................................................................................................

  Awalnya saya hanya mengetahui Pak Chairul Tanjung adalah salah satu orang penting di tanah air. Saya tertarik untuk membaca buku biografi " Chairul Tanjung Si Anak Singkong " karena judulnya yang sebelumnya tidak saya ketahui. Si Anak Singkong, sebutan untuk anak yang berasal dari keluarga miskin. Sungguh tidak saya duga atau memang mungkin saya yang tertinggal berita soal kehidupan Pak CT sebelum menjadi orang berhasil seperti sekarang ini. Buku ini juga direkomendasikan oleh ayah saya yang menyukai kisah-kisah hidup orang yang dari tiada menjadi ada. Memang benar adanya, isi buku ini mencakup susah sampai senangnya seorang CT yang sampai saat ini berhasil membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.


  “ Saya meyakini bahwa keberhasilan dalam memimpin usaha adalah perlunya strong leadership, tapi saya harus memulai dari diri sendiri. (Hal.304)

   Sosok Pak CT dalam buku ini benar-benar mengajarkan keberanian dan kemandirian kita dalam memulai suatu usaha yang berhasil.


Sekarang ini kita harus mengatur diri kita sendiri dan tidak menggantungkan diri pada pemerintah, termasuk bergantung pada orang lain. (Hal.334)
 
   Kebiasaan baik dari Pak CT adalah tidak bergantung pada orang lain, segala usaha ia mulai dengan sendirinya. Ia mampu mengatur semuanya dengan amat baik, hampir tidak ada yang gagal. Kegagalan ia jadikan sebagai bahan pelajaran dan pengalaman sebagai gurunya. 
  Untuk yang belum tau, Pak Chairul Tanjung adalah pemilik CT Corp (Chairul Tanjung Corpora yang sebelumnya bernama Para Group). Terdiri atas tiga perusahaan subholding, yaitu Mega Corp-perusahaan induk di jasa keuangan-, Trans Corp-perusahaan induk di bisnis media, lifestyle dan hiburan. Di perusahaan ini terdapat dua stasiun televisi ternama, Trans TV dan Trans 7- dan CT Global Resources-bisnis perkebunan-. Jadi orang yang ada dibalik nama Trans TV, Trans 7, Bank Mega, Carrefour dan Trans Studio ( Bandung dan Makassar, rencananya dalam waktu dekat juga ada di Ibu Kota Jakarta) adalah Chairul Tanjung Si Anak Singkong.
  Menariknya buku ini dilengkapi gambar berwarna berupa foto-foto hampir di setiap tulisan. Cerita kehidupan Pak CT pun lengkap (saya bangga melihat gambar-gambar yang memperlihatkan Pak CT berada di dekat atau bersebbelahan dengan orang penting dalam negeri sampai luar negeri). Sayangnya, buku ini terkesan alurnya maju mundur dan belum tersusun rapi kalau menurut saya. Kisah tentang Pak CT sewaktu kecil dan keluarganya tertutup oleh cerita kehidupannya yang sudah berhasil. Jika ada suara pembaca, saya akan memberikan 4/5 untuk buku ini ☺ 
 Sungguh biografi yang patut dibaca dan dipelajari.
  Tidak ada kesuksesan yang bisa dicapai seperti membalikkan telapak tangan. Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras, keuletan, kegigihan, dan kedisiplinan. (hlm. 347)
                    .....................................................................................................
 to Indi Azmi R.A : thanks sudah mempertemukan dan membolehkan saya membaca buku ini☺




review ini diikutkan dalam "2012 End of Year BookContest" yang diselenggarakan oleh blog "Kumpulan Sinopsis Dari Okeyzz"

Resensi Novel: Sakura Wonder ( Cinta di Negeri Sakura )



Judul                    : Sakura Wonder
Penulis                 : Silvia Iskandar

Penerbit               : Gagas Media
Tahun terbit        : 2012
Harga                   : Rp. 42.000
Jumlah halaman  : 246 halaman



Naru you ni naru no desu. Yang akan terjadi, terjadilah.

Erik. Lily. Sigit.
   Sama-sama berasal dari Indonesia. Sama-sama menapakkan kaki di Jepang karena beasiswa. Mereka bertiga awalnya memiliki satu tujuan, yaitu menggapai cita-cita. Selama menjalani kehidupan di negeri sakura, satu tujuan itu bercabang. Secara tidak direncanakan mereka juga menggapai cinta.

  Lily, supel dan memiliki kepribadian yang menarik.  Hal itu membuat Ali, kakak kelas yang baru saja mengenalnya dalam beberapa hari mulai menyukai dan berani mengungkapkan perasaannya. Namun perasaan Lily bertolak belakang karena adanya perbedaan keyakinan dan suku. Mereka berbeda.

  Erik yang juga diam-diam menyukai Lily merasa senang karena Ali bukan saingannya lagi. Kesempatan untuk memiliki Lily akhirnya tercapai. Lily pun tidak menolak karena dirinya dan Erik memiliki kepercayaan yang sama. 

  Perjalanan cinta yang dijalani Lily dan Erik ternyata tidak berakhir menyenangkan seperti apa yang awalnya sudah saya bayangkan. Keduanya akhirnya berpisah karena mereka sebenarnya berbeda suku. Lily yang terlahir dari suku batak jelas berbeda dengan Erik yang merupakan turunan Cina. Keluarga Lily tidak mengizinkan anak perempuannya berhubungan dengan laki-laki yang bukan berasal dari suku batak. Akhirnya Lily menjauh dan memutuskan kuliah di Handai ( singkatan dari Osaka Daigaku-universitas negeri di Osaka ).

  Lily baru menyadari betapa besarnya perbedaan di antara mereka. Apa yang membuatnya selama ini bersikap optimis? Perasaan suka hanyalah satu sisi dari rubrik cinta. Untuk membuatnya sempurna, ada sisi-sisi lain yang harus diseragamkan. Ia tidak yakin bisa melakukannya (hlm. 117)

  Sigit yang memiliki impian menjadi mahasiswa di jurusan Teknik Elektro Toudai (salah satu univ ternama di Jepang) akhirnya gagal karena waktu belajarnya tersita oleh Keiko, gadis Jepang yang memiliki sifat egois dan menghalangi Sigit untuk menggapai cintanya, Azizah. Kegagalannya juga dilatar belakangi oleh Sammy, teman baik Lily yang merebut kesempatan satu-satunya untuk menjadi mahasiswa Toudai.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

  Secara keseluruhan, novel ini menggambarkan bagaimana masing-masing tokoh menyikapi permasalahannya dengan sifat yang berbeda-beda. Yang paling menarik adalah bagaimana semangat Sigit dan Sammy saat bersaing untuk menjadi mahasiswa Toudai.

  We’re still young! Ada begitu banyak kesempatan belajar dihadapan kita, kesempatan untuk mencicipi dunia, merasakannya dan memilkinya! Semua menunggu untuk kita raih –Sammy (hlm. 219) 

  Ilmuwan itu adalah orang yang tidak pernah berhenti bermimpi. Yang membedakan mereka dengan orang biasa adalah karena mereka tidak membiarkan mimpinya berakhir sebagai mimpi saja, tapi bekerja keras untuk mewujudkannya jadi kenyataan – Ishikawa Sensei (hlm. 108)

  Sayangnya, akhir cerita yang terkesan terburu-buru membuat kekuatan cerita menjadi berkurang. Cerita pun terkesan menggantung dan membuat pembaca (saya) bertanya-tanya bagaimana kehidupan Lily dan Erik selanjutnya. Sepertinya menarik jika ada Sakura Wonder II :D

  Menariknya penulis menyertakan beberapa percakapan yang menggunakan bahasa Jepang. Selain itu novel ini juga membahas beberapa kebudayaan dan kehidupan di Jepang. Selain menjadi bahan bacaan, novel ini juga menambah pengetahuan seputar Jepang.


review ini diikutkan dalam "2012 End of Year BookContest" yang diselenggarakan oleh blog "Kumpulan Sinopsis Dari Okeyzz"