CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 25 Desember 2012

Resensi Novel: Sakura Wonder ( Cinta di Negeri Sakura )



Judul                    : Sakura Wonder
Penulis                 : Silvia Iskandar

Penerbit               : Gagas Media
Tahun terbit        : 2012
Harga                   : Rp. 42.000
Jumlah halaman  : 246 halaman



Naru you ni naru no desu. Yang akan terjadi, terjadilah.

Erik. Lily. Sigit.
   Sama-sama berasal dari Indonesia. Sama-sama menapakkan kaki di Jepang karena beasiswa. Mereka bertiga awalnya memiliki satu tujuan, yaitu menggapai cita-cita. Selama menjalani kehidupan di negeri sakura, satu tujuan itu bercabang. Secara tidak direncanakan mereka juga menggapai cinta.

  Lily, supel dan memiliki kepribadian yang menarik.  Hal itu membuat Ali, kakak kelas yang baru saja mengenalnya dalam beberapa hari mulai menyukai dan berani mengungkapkan perasaannya. Namun perasaan Lily bertolak belakang karena adanya perbedaan keyakinan dan suku. Mereka berbeda.

  Erik yang juga diam-diam menyukai Lily merasa senang karena Ali bukan saingannya lagi. Kesempatan untuk memiliki Lily akhirnya tercapai. Lily pun tidak menolak karena dirinya dan Erik memiliki kepercayaan yang sama. 

  Perjalanan cinta yang dijalani Lily dan Erik ternyata tidak berakhir menyenangkan seperti apa yang awalnya sudah saya bayangkan. Keduanya akhirnya berpisah karena mereka sebenarnya berbeda suku. Lily yang terlahir dari suku batak jelas berbeda dengan Erik yang merupakan turunan Cina. Keluarga Lily tidak mengizinkan anak perempuannya berhubungan dengan laki-laki yang bukan berasal dari suku batak. Akhirnya Lily menjauh dan memutuskan kuliah di Handai ( singkatan dari Osaka Daigaku-universitas negeri di Osaka ).

  Lily baru menyadari betapa besarnya perbedaan di antara mereka. Apa yang membuatnya selama ini bersikap optimis? Perasaan suka hanyalah satu sisi dari rubrik cinta. Untuk membuatnya sempurna, ada sisi-sisi lain yang harus diseragamkan. Ia tidak yakin bisa melakukannya (hlm. 117)

  Sigit yang memiliki impian menjadi mahasiswa di jurusan Teknik Elektro Toudai (salah satu univ ternama di Jepang) akhirnya gagal karena waktu belajarnya tersita oleh Keiko, gadis Jepang yang memiliki sifat egois dan menghalangi Sigit untuk menggapai cintanya, Azizah. Kegagalannya juga dilatar belakangi oleh Sammy, teman baik Lily yang merebut kesempatan satu-satunya untuk menjadi mahasiswa Toudai.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

  Secara keseluruhan, novel ini menggambarkan bagaimana masing-masing tokoh menyikapi permasalahannya dengan sifat yang berbeda-beda. Yang paling menarik adalah bagaimana semangat Sigit dan Sammy saat bersaing untuk menjadi mahasiswa Toudai.

  We’re still young! Ada begitu banyak kesempatan belajar dihadapan kita, kesempatan untuk mencicipi dunia, merasakannya dan memilkinya! Semua menunggu untuk kita raih –Sammy (hlm. 219) 

  Ilmuwan itu adalah orang yang tidak pernah berhenti bermimpi. Yang membedakan mereka dengan orang biasa adalah karena mereka tidak membiarkan mimpinya berakhir sebagai mimpi saja, tapi bekerja keras untuk mewujudkannya jadi kenyataan – Ishikawa Sensei (hlm. 108)

  Sayangnya, akhir cerita yang terkesan terburu-buru membuat kekuatan cerita menjadi berkurang. Cerita pun terkesan menggantung dan membuat pembaca (saya) bertanya-tanya bagaimana kehidupan Lily dan Erik selanjutnya. Sepertinya menarik jika ada Sakura Wonder II :D

  Menariknya penulis menyertakan beberapa percakapan yang menggunakan bahasa Jepang. Selain itu novel ini juga membahas beberapa kebudayaan dan kehidupan di Jepang. Selain menjadi bahan bacaan, novel ini juga menambah pengetahuan seputar Jepang.


review ini diikutkan dalam "2012 End of Year BookContest" yang diselenggarakan oleh blog "Kumpulan Sinopsis Dari Okeyzz"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar