CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 20 Februari 2012

Book Review : etzhara



Dengan wajah yang tak terlihat jelas karena tertutup oleh kerudung hitam, mereka menatap Kenny yang terbaring tak berdaya di atas tanah dengan tatapan mengerikan. Apa yang mereka lakukan? batin Kenny bertanya-tanya. Pertanyaan itu langsung terjawab ketika salah satu dari iblis itu mendekat dan membentangkan kedua lengan Kenny lebar-lebar, lalu mulai memaku kedua tangannya di atas tanah.
Aneh, mengapa tak terasa sakit? Kenny tak mengerti apa yang sedang terjadi. Apakah ini hanya imajinasiku saja? Ia memandangi kedua tangannya yang telah berlumuran darah. Ternyata tidak. Ia mengerutkan dahi dan kembali bertanya-tanya. Mengapa tak sakit? Apakah rasa sakit di punggungku telah mengalahkan rasa sakit ini? Tidak mungkin.

..Ketika Takdir Berbicara..
Berawal dari lembaga kursus bahasa Inggris. Kenny, seorang mahasiswa tingkat pertama mulai mengenal sosok Etzhara, 'wanita yang akhirnya ia cintai' yang masih duduk di bangku SMA. Berbagai rintangan untuk mendapatkan hati Etzha telah Kenny hadapi dan akhirnya Kenny mendapatkannya. 
Etzha kini sudah lulus SMA, dan ia disekolahkan ayahnya di luar negeri. Etzha ingin menolak, ya karena Kenny, leleaki yang ia cintai kuliah di tanah air. Tetapi karena menuruti perintah ayahnya, Etzha memberangkatkan diri ke luar negeri. Etzha pergi, Kenny setia menunggu.
Beberapa tahun kemudian..
Etzha pulang ke tanah air, kini Etzha sudah bersama Kenny lagi. Tidak lama setelah pulang ke tanah air, Etzha sering merasakan sakit,sesak,dan pusing yang akhirnya membuat Etzha tak kuat menahan tubuhnya sehingga ia pingsan. Hal itu terjadi tak sekali, tetapi berulang-ulang kali. Penderitaan itu membuat Etzha masuk rumah sakit. Setelah diperiksa, dokter yang menangani Etzha menyatakan bahwa Etzha mengidap penyakit kanker. Hal itu tentu membuat Kenny dan keluarga Etzha panik. Akhirnya dengan seluruh persetujuan Etzha menjalankan operasi. Memang kemungkinan kecil Etzha bisa sembuh.

Ibu Etzha menjemput Kenny ke luar rumah sakit. Setelah memeluk menahan kesedihan, Kenny dan Ibu Etzha dengan penuh ketegaran berjalan menuju ruang operasi. Tampak dari jauh, Ayah Etzha duduk dengan tatapan kosong. Kenny dan Ibu Etzha menghampiri seorang pria yang cukup tua terlihat kuat itu. Mereka berdoa dan terus berdoa. Sampai akhirnya, seorang pria berseragam dokter  keluar dari ruangan sambil menundukan kepala. Kenny yakin itu dokter yang menangani Etzha. Dokter itu hanya menggelengkan kepala pertanda operasi tidak berhasil. Kenny tidak percaya dan coba memberanikan diri bertanya kepada dokter itu. Dan, takdir memang mengatakan bahwa Etzha, perempuan yang Kenny cintai meninggal dunia. Kini Kenny tidakdapat melihat senyuman manis, lesung pipi dari sosok Etzhara. Etzhara terlihat sangat kaku, pucat dan membuat cairan bening dari kedua mata Kenny dan keluarga Etzha tak dapat berhenti. 
Hari itu.. hari terakhir Kenny menatap sosok Etzha di dunia, di pemakaman. Seluruh tangisan membuat Kenny sesak tak ingin bernapas untuk bersama Etzha. Tapi itu tidak mungkin lagi. Etzha harus pergi, pergi meninggalkan Kenny.
Beberapa tahun kemudian..
Setelah pulang kerja, Kenny melewati perumahan dimana Etzhara tinggal. Kenny menyempatkan diri untuk mengunjungi rumah sang bidadari. Tapi takdir benar-benar mengatakan mereka harus berpisah. Saat sampai di depan rumah Etzha, hanya tampak rumput-rumput liar yang mulai meninggi dan sebuah papan bertuliskan 'DIJUAL'. 
 

1 komentar:

  1. Waaaaaaah ternyata sekarang masih ada yang baca ini! :D
    Saya udah punya buku ini semenjak tahun 2008! :D
    Dan, saya kecewa pas mbaca dalemnya. Jujur, saya waktu itu membeli ini hanya karena tertarik dengan sampul dan rangkuman di sampul belakang. :)

    BalasHapus